Cara Termudah Menghancurkan Hidupmu

Berhati-hatilah terkadang pemikiran kecil yang terlintas dalam pikiran adalah resep kehancuran yang sedang mengintaimu.

Selamat datang di edisi #11 dari New Money Newsletter.

Hai! Kamu bisa panggil saya Bern.
Setiap minggu, saya mengirimkan satu tulisan yang membantu kamu keluar dari jalur default untuk membangun kehidupan yang kamu cintai, didukung oleh pekerjaan yang kamu nikmati.

Akses rahasia komplit 5 in 1 dalam New Money Secret.
Nikmati VALUE DISCOUNT dari ilmu bernilai Rp 1.145.000 dengan HANYA Rp 249.000

Mau tahu kenapa kamu sulit mengelola uang? Ambil Tes Kepribadian Uang kamu di Sini:

Gagal Promosi

Minggu lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan internasional.

Ia berkata bahwa temannya baru saja dipromosikan satu posisi di atas jabatannya. Hal itu membuatnya merasa kecewa, karena dia juga menginginkan posisi tersebut.

Di usia 33 tahun, gajinya hampir menyentuh triple digit setiap bulannya. Pajak penghasilan yang dia bayarkan setiap bulannya bahkan setara dengan harga sebuah Iphone 16 Plus 512GB.

Karena kecewa, dia berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya. Saya memberikan saran untuk tidak mengambil keputusan secara gegabah karena emosi sejenak. Saya mengatakan bahwa apabila dia mengundurkan diri sekarang, apakah dia mampu menghasilkan income sebesar sekarang? Dia terdiam.

Dengan income yang dia miliki sekarang, saya berani menjawab at least dia termasuk top 10% orang Indonesia apabila dilihat dari segi kekayaan. Tapi kenapa hidupnya terasa begitu tidak bahagia?

Racun Paling Mematikan

Banyak dari kita menghabiskan hari-hari kita dengan scrolling di media sosial, melihat hidup orang lain yang lebih baik daripada kita.

Ada pengusaha yang kita kagumi karena berhasil menjual perusahaannya di usia 32. Pasangan yang terlihat romantis dan spontan saat backpacking keliling Asia Tenggara. Atau teman lama di SMA yang sekarang punya rumah impian di lingkungan paling keren.

Dan dengan setiap geseran ibu jari, kamu merasakannya. Perasaan tidak bahagia dengan hidupmu sendiri.

Kamu tahu pekerjaanmu sudah mapan, tapi pekerjaan orang lain terlihat jauh lebih menarik! Kamu mencintai pasanganmu, tapi baru saja melihat postingan Instagram yang paling romantis. Hidupmu tidak seperti itu. Kenapa tidak? Apartemenmu sebenarnya bagus, tapi rumah impian di lingkungan elit itu sungguh luar biasa. Kenapa kamu tidak memilikinya?

Membandingkan diri secara terus-menerus adalah racun. Saya tahu itu. Saya menulis ini karena saya sendiri sering merasakannya.

Kenapa kita tidak pernah membandingkan hidup kita dengan mereka yang hidup dengan penghasilan 100 ribu rupiah per hari untuk menghidupi keluarga dengan 3 orang anak?

Jangan Ketahui Gaji Orang Lain

Jika kamu menghabiskan waktumu menginginkan hidup orang lain, kamu mulai mengabaikan satu-satunya hidup yang benar-benar kamu miliki. Hidup yang, di suatu tempat, sedang diimpikan oleh orang lain.

Saya sering berbicara dengan orang-orang yang sebenarnya punya hidup yang sangat baik, tapi mereka yakin sedang gagal hanya karena hidup mereka tidak cocok dengan "hidup sempurna" yang dibangun dari highlight Instagram dan update LinkedIn.

Ada seorang Wakil Direktur yang tidak bisa menikmati kesuksesannya karena teman kuliahnya sudah menjadi CEO. Ada orang tua yang merasa tidak becus karena orang tua lain terlihat sempurna dalam mengurus semuanya. Ada seorang freelancer yang tadinya bahagia sampai dia melihat tangkapan layar pendapatan bulanan orang lain di X (Twitter).

Bahkan saya pernah diceritakan bahwa, kebahagiaan kita sudah pasti akan menurun bila gaji semua orang di kantor kita dibuka dan kita saling mengetahuinya. Tidak peduli seberapa besarnya penghasilan kita, saat kita melihat penghasilan orang yang lebih tinggi dari kita, kita akan merasa “ini tidak adil”.

Kamu Menginginkan Interpretasi, Bukan Realitas

Satu hal yang harus kamu pahami: hidup yang kamu impikan itu datang dengan masalah yang tidak bisa kamu lihat. Setiap kehidupan pasti punya masalahnya.

  • Pengusaha yang menjual perusahaannya di usia 32 mungkin sedang berjuang melawan depresi karena kehilangan tujuannya.

  • Pasangan yang traveling itu mungkin lari dari dinamika keluarga yang buruk di rumah.

  • Rumah sempurna itu mungkin menyembunyikan pernikahan yang sedang di ambang kehancuran.

Kamu sebenarnya tidak menginginkan hidup mereka. Kamu hanya menginginkan interpretasimu tentang hidup mereka—versi ideal yang kamu ciptakan di kepalamu.

Fokus pada Taman Sendiri

Dan saat kamu sibuk berfantasi untuk bertukar tempat, kamu mengambil risiko membiarkan hidup baikmu menjadi terlihat buruk karena kamu membandingkannya dengan taman orang lain.

Hidupmu yang sebenarnya butuh perhatian. Hubunganmu butuh perhatian. Karirmu butuh fokus. Kesehatanmu butuh konsistensi dan komitmen. Jika kamu sibuk menghabiskan energimu untuk menginginkan hidup milik orang lain, kamu berhenti menghidupi kehidupan yang sebenarnya.

Ironisnya, cara terbaik untuk mendapatkan hidup yang kamu inginkan adalah dengan berkomitmen penuh pada hidup yang sudah kamu miliki. Menyirami rumput di tempatmu berpijak daripada terus memandangi rumput temanmu yang terlihat lebih hijau.

Ketika kamu berhenti ingin berada di tempat lain, menjadi orang lain, atau sesuatu yang lain, kamu akhirnya akan melihat apa yang sebenarnya ada di depanmu. Kesempatan yang selama ini kamu abaikan. Hubungan yang selama ini kamu anggap remeh. Kemajuan yang sudah kamu capai.

Ingin merusak hidup yang baik? Teruslah berharap hidupmu berbeda.

Ingin membangun hidup yang luar biasa? Mulailah dengan yang sudah kamu miliki.

Tetaplah di Jalanmu.

Berhenti menghidupi kehidupan orang lain dan temukan jalanmu sendiri.

Di dalam New Money Mindset, saya mengidentifikasi enam jalur utama yang dapat mengantarkan orang pada kesuksean. Terkadang jalur yang ditempuh orang lain mungkin bukan jalan yang tepat untuk kita..

Jika kamu belum tahu jalanmu yang mana, mungkin jalanmu ada pada salah satu di antara enam jalur ini.

Jika kamu merasa relate dengan tulisan ini dan ingin mulai untuk berubah ke arah yang lebih baik, buku ini adalah titik awal yang tepat untukmu.

Baiklah, sekian tulisan dari saya minggu ini. Saya harap, teman-teman semua mengalami satu minggu yang lebih baik ke depannya.

Bern.

Kamu mau mulai menulis Newsletter seperti ini?

Cek di sini: [Beehiv] dan dapatkan 30 hari Free trial serta Diskon 20% untuk 3 bulan pertama.

Kamu tertarik untuk mulai menghasilkan income dari internet? Cek di bawah ini: [New Money Framework]

Reply

or to participate.