Kamu Adalah Salah Satu di Antara Dua Tipe Ini.

Kenapa banyak orang sering terjebak menjadi "keset" dalam karir profesionalnya.

Selamat datang di edisi #7 dari New Money Newsletter.

Hai! Kamu bisa panggil saya Bern.
Setiap minggu, saya mengirimkan satu tulisan yang membantu kamu keluar dari jalur default untuk membangun kehidupan yang kamu cintai, didukung oleh pekerjaan yang kamu nikmati.

Akses rahasia komplit 5 in 1 dalam New Money Secret.
Nikmati VALUE DISCOUNT dari ilmu bernilai Rp 1.145.000 dengan HANYA Rp 249.000

Sama seperti kebanyakan orang, saya adalah orang yang dulu didoktrin untuk ikut jalur standar: sekolah, kuliah, lalu kerja keras sampai tua dan pensiun. Jalan yang "aman," katanya.

Hingga suatu hari, sebuah situasi datang dan benar-benar membuka mata saya. Saat itulah saya mulai melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Dua belas tahun lalu, pertama kali saya melangkah ke dunia kerja. Saat itu, saya masih seorang anak muda yang polos dan penuh kenaifan.

Saya sungguh percaya bahwa bekerja keras, menjadi yang terbaik, dan cerdas adalah satu-satunya resep untuk berhasil di dunia profesional. Ternyata, saya salah.

Saya menyaksikan sendiri bagaimana rekan-rekan yang bekerja paling keras, yang paling rajin, justru selalu berada di posisi terbawah dalam hierarki perusahaan. Mereka sering jadi "keset" yang disalahkan ketika ada masalah, orang pertama yang dipanggil bos untuk diberi tugas baru, dan orang terakhir yang dipuji saat ada pencapaian.

Mereka melakukannya selama bertahun-tahun, hanya demi upah minimum. Mereka adalah orang-orang yang paling cepat menjawab "Baik, Pak" atau "Siap, Pak," tapi ironisnya, yang paling jarang mendapatkan apresiasi, dan justru paling banyak menerima cacian.

Di sisi lain, saya melihat rekan kerja yang jarang mengerjakan tugasnya sendiri, justru sering mendelegasikan semua pekerjaan kepada tim, namun mereka adalah orang pertama yang dipromosikan saat proyek berhasil. Dunia ini, pikir saya, benar-benar tidak adil.

Perbedaan Bumi dan Langit

Selama bertahun-tahun mengamati pola ini, saya mulai menyadari sebuah kebenaran fundamental: mereka yang berada di puncak selalu memiliki dua karakteristik kunci: percaya diri dan dianggap kapabel. Mereka punya kemampuan meyakinkan orang lain.

Sedangkan mereka yang terus berada di bawah selalu menunjukkan ciri-ciri berlawanan: tidak berani mengambil keputusan, selalu menerima, dan tidak pandai menjual diri.

Perbedaan antara dua karakter ini bagaikan bumi dan langit. Termasuk dalam hal penghasilan.

Kita bicara tentang perbedaan gaji Rp 5 juta versus Rp 20 juta, atau bahkan Rp 10 juta versus Rp 50 juta. Perbedaannya sangat mencolok, namun ironisnya, beban kerjanya juga berbanding terbalik.

Bekerja vs. Memimpin. Menjawab vs. Bertanya. Menerima vs. Melawan.

Sungguh, ini adalah kisah drama yang jauh lebih tragis daripada cerita Cinderella.

Mengapa Banyak Orang Terjebak?

Pertanyaannya, kenapa begitu banyak orang terjebak dalam siklus ini?

Saya menyadari satu hal: kehidupan kita ini seperti sebuah dunia permainan. Kita selalu diberi satu per satu "misi harian" dan mendapatkan "reward" setelah menyelesaikannya.

Contohnya?

Ketika kita masih di Taman Kanak-Kanak, kita diberi misi menggambar, bernyanyi, dan berhitung. Reward-nya? Kita mendapat nilai bagus dan naik ke Sekolah Dasar.

Di SD, kita diajari Matematika, Biologi, dan Seni Rupa. Reward-nya? Kita naik ke SMP.

Begitu seterusnya sampai SMA. Ada yang memilih "side quest" dengan tidak melanjutkan kuliah, ada yang melanjutkan "quest" utama sampai selesai kuliah. Hidup kita adalah kumpulan misi dan reward yang hadir secara simultan.

Tapi begitu kita selesai pendidikan formal? Misi apa berikutnya?

Bagi banyak orang, misi berikutnya adalah: mengenakan kemeja lengan panjang, absen jam 8 pagi-pulang jam 5 sore, dan mengulanginya selama 40 tahun sisa hidup mereka.

Ya, itu adalah misi standar yang ditawarkan kepada kebanyakan orang.

Namun, ada segelintir orang yang menolak. Mereka memilih mengambil "side quest" yang berbeda, sebuah misi yang lebih menantang: Menjadi Pemenang dalam Hidup.

Jalur yang Berbeda

Saya mengupas tuntas bagaimana menjadi pemenang dalam karier, membangun kehidupan yang harmonis, dan berinvestasi dengan cerdas, melalui buku terbaru yang saya tulis, New Money Mindset.

Saya yakin bahwa setiap orang terlahir dengan potensi yang sangat besar. Hanya saja, terkadang kita terlalu banyak mengikuti jalur yang tidak sesuai dengan potensi sejati kita. Dan hal ini sudah saya kupas tuntas dalam buku New Money Mindset.

Apabila Anda tertarik untuk membuka potensi penuh Anda dan mengambil "side quest" untuk menjadi pemenang, klik tautan di bawah ini:

Anda mau mulai menulis Newsletter seperti ini?

Cek di sini: [Beehiv] dan dapatkan 30 hari Free trial serta Diskon 20% untuk 3 bulan pertama.

Anda tertarik untuk mulai menghasilkan income dari internet? Cek di bawah ini: [New Money Framework]

Sampai jumpa minggu depan!

Bernard.

Reply

or to participate.