- New Money Newsletter
- Posts
- Berpikir Lebih Cepat, Bertindak Lebih Lambat
Berpikir Lebih Cepat, Bertindak Lebih Lambat
Kenapa kita sering membuat keputusan yang salah? Pelajari cara memutus siklus reaktif dan mengambil alih kendali atas hidup Anda.

Selamat datang di edisi #14 dari New Money Newsletter.
Hai! Kamu bisa panggil saya Bern.
Setiap minggu, saya mengirimkan satu tulisan yang membantu kamu keluar dari jalur default untuk membangun kehidupan yang kamu cintai, didukung oleh pekerjaan yang kamu nikmati.
Akses rahasia komplit 5 in 1 dalam New Money Secret.
Nikmati VALUE DISCOUNT dari ilmu bernilai Rp 1.145.000 dengan HANYA Rp 249.000
Mau tahu gimana cara dapet kerja di luar negeri dengan gaji puluhan juta?
Kamu mau baca Artikel-artikel lainnya?
Jika kita membicarakan investasi, nama Warren Buffett hampir selalu ada di peringkat teratas. Dia dikenal sebagai "Oracle of Omaha," salah satu investor paling sukses di dunia. Banyak orang mengira rahasianya adalah kecerdasan super atau analisis data yang luar biasa.
Tapi, Warren Buffett sendiri pernah berkata:
"Saya menunggu sampai ada bola softball yang meluncur ke saya, dan saya memukulnya. Orang lain memanggil strike-nya, tapi itu tidak masalah bagi saya."
Apa artinya?
Di dunia yang gila akan kecepatan, tempat trader membeli dan menjual saham dalam hitungan detik, Warren Buffett justru melakukan sebaliknya. Ia bisa berpikir cepat, menganalisis laporan keuangan perusahaan dalam hitungan menit, membaca buku tahunan perusahaan seolah membaca novel. Ia menyerap semua informasi, mengidentifikasi peluang, dan tahu persis di mana nilai tersembunyi.
Namun, ia bertindak sangat lambat. Ia bisa menunggu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, hanya untuk menemukan satu perusahaan yang benar-benar sempurna untuk diinvestasikan. Ia tidak peduli dengan tren jangka pendek. Ia menunggu "bola softball" yang sempurna untuk dipukul, bukan tergesa-gesa memukul setiap bola yang datang.
Kisah Warren Buffett mengajarkan kita sebuah kebenaran yang bertentangan dengan intuisi: Satu-satunya cara untuk membuat keputusan terbaik bukanlah dengan tergesa-gesa, melainkan dengan memisahkan kecepatan berpikir dari kecepatan bertindak.
Tanda Orang Bijak: Berpikir Cepat
Berpikir cepat bukanlah tentang menjadi impulsif. Sebaliknya, ini adalah sebuah keahlian.
Ini tentang menyerap informasi dengan kilat. Ketika seseorang berbicara, kamu mendengarkan tidak hanya kata-katanya, tapi juga nada suaranya. Saat kamu melihat data, kamu tidak hanya melihat angkanya, tapi juga polanya. Di tengah kekacauan, kamu dapat melihat gambaran besar.
Ini adalah tentang kemampuan untuk hadir sepenuhnya dan menyerap semua yang terjadi di sekitarmu—tanpa buru-buru untuk bereaksi. Orang yang mampu berpikir cepat tidak akan panik. Mereka justru menjadi tenang, karena mereka tahu mereka memiliki semua "kartu" yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
Mereka seperti seorang ahli catur yang melihat semua kemungkinan langkah dalam sekejap, namun tidak pernah gegabah untuk segera memindahkan bidaknya.
Tanda Orang Dewasa: Bertindak Lambat
Dan inilah bagian yang paling sulit: bertindak dengan lambat.
Setelah kamu menyerap semua informasi, berilah dirimu waktu untuk memprosesnya. Ambil napas. Mundur selangkah. Jangan segera menanggapi email yang emosional. Jangan langsung menerima tawaran bisnis yang terlihat sempurna. Jangan langsung menjawab "iya" pada permintaan yang datang tiba-tiba.
Waktu jeda ini adalah ruang di mana kebijaksanaan tumbuh. Waktu ini memungkinkan:
Emosi memudar. Emosi sering kali adalah penasihat yang buruk.
Informasi baru muncul. Sering kali, fakta penting baru terungkap setelah kita tidak tergesa-gesa.
Konsekuensi jangka panjang terlihat. Apa yang terlihat bagus hari ini mungkin akan menyulitkanmu setahun dari sekarang.
Seorang pemimpin yang hebat tidak akan langsung meneriakkan perintah saat dihadapkan pada masalah. Ia akan berhenti sejenak, melihat medan perang dari segala sisi, baru kemudian memberikan arahan.
Dunia mungkin menganggap ini sebagai keraguan, tapi sebenarnya ini adalah kedisiplinan. Kedisiplinan untuk melawan dorongan reaktif dan memberi ruang bagi pemikiran yang matang.
Latihan Sederhana untuk Kehidupan yang Lebih Bijak
Bagaimana cara melatih ini? Mulailah dari hal-hal kecil.
Sebelum mengirim email penting: Tulis drafnya, lalu tutup. Buka lagi 10 menit kemudian untuk membacanya. Kamu akan terkejut melihat betapa banyak yang bisa kamu perbaiki.
Saat ada tawaran besar: Katakan, "Terima kasih, saya akan memikirkannya dan akan kembali menghubungi Anda besok." Waktu 24 jam itu sangat berharga.
Saat ada konflik: Jangan langsung menanggapi dengan marah. Ambil jeda. Tarik napas, dan pikirkan respons yang paling produktif, bukan yang paling reaktif.
Waktumu adalah aset terpentingmu. Kamu bisa menghabiskannya untuk memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh tindakan yang tergesa-gesa, atau kamu bisa menginvestasikannya di awal untuk memastikan keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik.
Jadilah pemburu yang sabar, bukan mangsa yang tergesa-gesa.
Untuk membantu kamu yang sekarang sedang ingin mencari inspirasi dan ide untuk membuka peluang karir baru, saya akan mengundang seorang anak muda yang sekarang sedang bekerja di Jepang untuk berbagi pengalamannya secara online.
Di sesi online ini, kita akan bahas:
Cara mencari pekerjaan di luar negeri
Membuat CV agar dilirik oleh headhunter internasional.
Cara menjawab pertanyaan saat interview.
mengenai budaya kerja di Jepang.
Kalau kamu mau ikutan, gunakan kode DOTNY29 untuk mendapatkan potongan 10%.
Baiklah, sekian tulisan dari saya minggu ini. Saya harap, Anda semua mengalami satu minggu yang lebih baik ke depannya.
Stay safe,
Bern.
Kamu mau mulai menulis Newsletter seperti ini?
Cek di sini: [Beehiv] dan dapatkan 30 hari Free trial serta Diskon 20% untuk 3 bulan pertama.
Kamu tertarik untuk mulai menghasilkan income dari internet? Cek di bawah ini: [New Money Framework]
Kamu mau jualan lewat otomatis Instagram? Klik di sini : AI Chatbot
Platform Trading Crypto, Minyak, Emas - BEBAS SWAP: Exness
Reply